Kutipan "Kata Bijak" Imam Syafi'i
Imam Syafi’i adalah salah satu dari empat imam madzhab besar dalam fikih islam. Ia memiliki nama lengkap Muhammad bin Idris bin Abbas bin Utsman bin Syafi’ bin As-Saib bin Ubaid bin Abdi Yazid bin Hasyim bin Al-Muththalib bin Abdi Manaf.
Ia dilahirkan di Gaza, Palestina, pada pertengahan abad
kedua hijriyah, tepatnya pada tahun 150 Hijriyah. Namun, Gaza bukanlah kampung
halaman Imam Syafi’i. Ia lahir di sana ketika kedua orangtuanya datang ke Gaza
untuk sebuah keperluan.
Kutipan :
"Dia yang berpikir bahwa dirinya bebas dari kritikan adalah orang yang gila. Bahkan Tuhan alam semesta sendiri telah seenaknya dicela."
"Dosa-dosaku amat banyak. Namun ketika aku bandingkan dengan rahmat-Mu, ya Robb, apunan-Mu jauh lebih besar.
"Hatiku merasa lega mengetahui bahwa apa yang telah ditakdirkan untukku tidak akan pernah luput dariku, dan apa yang telah luput dariku berarti memang tidak pernah ditakdirkan untukku."
"Jika kamu berada di jalan menuju Allah, berlarilah kencang. Jika itu sulit, tetaplah berlari meski hanya lari-lari kecil. Bila kamu kelelahan, berjalanlah. Apabila semua itu tak mampu kamu lakukan tetaplah maju meski harus merangkak dan jangan pernah sekalipun berbalik arah atau berhenti."
"Janganlah mencintai seseorang yang tidak mencintai Allah. Jika mereka dapat meninggalkan Allah, mereka pun akan dapat meninggalkanmu."
"Jika dirimu tidak kamu sibukkan dengan kebenaran, maka ia akan menyibukkanmu dengan kebatilan."
"Banyak orang yang telah meninggal, tapi kebaikannya membuat mereka tetap hidup kekal. Dan banyak orang yang masih hidup, tapi keburukannya membuat mereka bagaikan orang mati tak berguna."
"Andai saja kamu tahu bagaimana Allah menangani urusan-urusanmu, hatimu pasti akan luluh karena begitu mencintai-Nya."
"Berkatalah sesukamu untuk menghina kehormatanku, karena diamku dari orang hina merupakan sebuah jawaban. Bukan berarti aku tidak mempunyai jawaban, akan tetapi tidak pantas bagi Singa untuk meladeni anjing."
"Ada tiga hal yang paling berharga: 1) Bermurah hati di kala miskin, 2) Wara’ di saat sendiri, dan 3) Menyampaikan kebenaran di hadapan orang yang ditakuti atau berkuasa."
"Orang bijak adalah orang yang pikirannya bisa mengendalikan dirinya dari segala aib yang tercela."
"Doa yang dipanjatkan di waktu Tahajjud itu ibarat anak panah yang tepat mengenai sasaran."
"Dunia ini hanya sesaat, maka isilah setiap momen hidup itu dengan ketaatan."
"Ilmu adalah yang bermanfaat, bukan hanya yang dihafalkan."
"Belajarlah sebelum kamu menjadi pemimpin, sebab ketika kamu telah memimpin, tidak ada lagi waktu untuk belajar."
"Sungguh aneh! Kamu mengharap keselamatan, tapi kamu tidak menempuh jalannya. Tentu saja kapal itu tidak berlayar di daratan."
"Jika seseorang itu bijak, perhatiannya atas dosanya sendiri akan mengalihkan perhatiannya dari menilai kesalahan orang lain."
"Kesehatan adalah mahkota yang bertengger di atas kepala orang sehat, tapi hanya orang yang sakit yang bisa melihatnya."
"Semua manusia itu mati, kecuali yang berilmu. Semua yang berilmu terlelap, kecuali yang beramal. Orang yang beramal tertipu, kecuali yang ikhlas dalam amalnya. Dan orang yang ikhlas selalu dalam keadaan khawatir."
"Tingkatkan ibadahmu sebelum tanggung Jawab atau kesibukanmu meningkat, Sehingga kamu tidak akan punya waktu lagi untuk memperbanyak beribadah."
"Tidakkah kamu perhatikan bahwa seekor singa itu ditakuti lantaran ia pendiam? Sedangkan seekor anjing dijadikan permainan karena ia suka menggonggong?."
"Waktu bagaikan pedang, jika kamu tidak menebasnya maka ialah yang akan menebasmu."
loading...
Komentar
Posting Komentar