Fiersa Besari
"Bertualang itu tidak harus selalu berpasangan, karena yang terpenting adalah menjadi rumah untuk satu sama lain."
"Kalau tiap hari dipamerkan, mungkin ada baiknya mulai dipertanyakan: itu pasangan atau pajangan?"
"Apa artinya sakit jika engkau tak menjadi malaikat penyembuhku?"
"Bahasa kita berbeda, agama kita berbeda, budaya kita berbeda, bukankah itu indah? Acungkan kepalmu, Kawan. Lawan ketidakadilan. Satukan semangat kita, anak semua bangsa."
"Beberapa orang menganggap Sabtu dan Minggu adalah hari kerja sementara lima hari lainnya untuk berlibur."
"Mau dibungkam dengan cara apa pun, mau disudutkan dengan isu apa pun, kebenaran tetaplah kebenaran. Ia akan hadir dengan caranya sendiri."
"Membenci dan mencemburui masa lalu adalah hal yang melelahkan. Kita takkan pernah bisa mengubahnya, kita hanya bisa belajar darinya."
"Menulis adalah sebuah kebutuhan agar otak kita tidak dipenuhi oleh feses pemikiran. Maka, menulislah. Entah itu di buku tulis, daun lontar, prasasti, atau bahkan media sosial, menulislah terus tanpa peduli karyamu akan dihargai oleh siapa dan senilai berapa."
"Orang pandai takkan memaksakan keyakinannya pada orang lain; orang yang pandai akan menerima perbedaan dan mampu berjalan beriringan dengan mereka yang tidak berprinsip sama."
"Saya masih saya yang sama. Caramu menilai saja yang mungkin berbeda."
"Petualangan mungkin akan menyakitimu. Tapi, terjebak dalam rutinitas–yang tidak kau sukai- akan membunuhmu perlahan. Terkadang, kita hanya perlu menghilang."
"Ada yang bernapas tapi tidak bersyukur; merdeka tapi memilih dipenjara; tersenyum tapi tidak bahagia; bernyawa tapi tidak benar-benar hidup."
"Apa artinya pergi, jika engkau tak menjadi tempatku pulang?"
"Dan untukmu yang baru saja akan mulai menulis, selalu ingat ini: menulis adalah terapi. Dan kita tidak perlu melakukannya agar terlihat keren dihadapan orang lain, atau berekspektasi punya buku yang diterbitkan penerbit besar."
"Karena kita masih bernapas, semoga tidak lupa untuk bersyukur sebelum mengeluh, memberi sebelum meminta, berdoa sebelum berjuang."
"Komitmen berarti komunikasi. Komitmen berarti mementingkan satu sama lain di atas ego kita sendiri."
"Cobaan bukan alasan untuk berhenti mencoba."
"Dan apa artinya aku jika tak mampu lagi membuatmu tersenyum?"
"Jangan lupa, dalam catur, raja adalah yang terlemah."
"Ada manusia yg senang diperhatikan tanpa tahu caranya memperhatikan."
"Setahuku, bercanda itu seharusnya lucu, bukan menyakitkan."
"Beberapa orang terpejam saat melihat, terpenjara padahal merdeka, menunduk walau harusnya menengadah, mati meski masih bernapas."
"Kadang, kita terlalu banyak berpikir dan terlalu sedikit merasakan, sampai-sampai kita lupa kalau kebahagiaan itu dirasakan bukan dipikirkan."
"Tidakkah menakutkan untuk bosan pada keseharian, lalu menjadikan internet pelarian? Saat membuka situs pertemanan, orang-orang berlomba diperhatikan. Kau pun muak memperhatikan dan mencoba mencari perhatian. Oh, ternyata lupa pada kenyataan itu menyenangkan. Tidakkah menakutkan?"
"Apalah artinya jarak jika dibandingkan dengan jempol yang saling mengetik, suara yang saling menyapa, langit yang saling tertatap, dan doa yang saling terhatur?"
"Jatuh hati tidak pernah bisa memilih. Tuhan memilihkan. Kita hanyalah korban. Kecewa adalah konsekuensi, bahagia adalah bonus."
"Kita adalah apa yang kita pikirkan, bukan apa yang mereka pikirkan. Kita adalah apa yang kita inginkan, bukan apa yang mereka inginkan. Tak usah berhenti melangkah. Jatuh dan terluka itu hal yang biasa. Semua akan menang pada waktunya."
"Pentingkan introspeksi, bukan interpretasi; wawas diri, bukan harga diri; toleransi, bukan arogansi; amanah, bukan amarah; meminta maaf, bukan meminta perhatian."
"Karena yang paling menyebalkan dari sebuah janji adalah: membuat seseorang menanti dan berekspektasi."
"Tidak usah memedulikan cibiran orang-orang. Nanti, pada masanya, mereka akan mengerti mengapa hati kita begitu keras kepala memperjuangkan."
loading...
Komentar
Posting Komentar